Kita sering mendengar istilah indigo, hal ini tidak asing lagi di telinga kita. Tapi tahukah anda darimana kata tersebut berasal? Kata indigo itu sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Biasanya anak indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Biasanya anak tersebut tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Indigo sendiri juga terkait dengan indera keenam yang terletak pada cakra mata ketiga yang menggambarkan intuisi dan kekuatan batin yang luar biasa tajam yang melebihi kemampuan orang kebanyakan. Kebanyakan dari mereka memiliki kelebihan dengan bakat yang luar biasa atau secara akademik mempunyai prestasi. Anak indigo juga mampu menunjukan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya. Mereka pun umumnya tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan alam dan kemanusiaan. Secara fisik anak indigo sama sekali tak berbeda dengan anak lainnya.
Istilah indigo diduga sudah ada sejak awal keberadaan manusia di bumi ini. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Nancy Ann Tapp seorang konselor sekitar tahun 1970-an. Ia menuturkan bahwa ia mengamati warna aura manusia untuk kemudian menghubungkannya dengan kepribadiannya. Dari pengamatan ini didapatlah sebuah warna indigo atau nila, campuran warna ungu dan biru. Yang biasanya warna ini dimiliki oleh orang dewasa. Ketika itu ia melihat anak-anak dengan aura indigo yang belum pernah ada sebelumnya. Dan menurutnya anak indigo memiliki karakteristik yang sama dan mempunyai empati yang tinggi dan umumnya memiliki perilaku yang tidak lazim untuk anak seusianya. Hal itulah yang menyebabkan mereka disebut anak indigo.
Terkadang banyak orang menganggap bahwa keberadaan anak indigo merupakan sebagai jawaban untuk memperbaiki dunia. Namun satu hal yang harus diperhatikan perubahan tersebut bukanlah karena kemunculan anak-anak indigo, tetapi karena kelahiran sebuah dunia indigo. Begitupun sebaliknya banyak juga orang beranggapan bahwa anak-anak dengan karakteristik seperti itu adalah penderita kelainan perilaku yang sering diidentifikasikan sebagai hiperaktif atau anak ADD/HD (Attention Deficit disorder/Hyperaktif disorder). Padahal hal ini jauh berbeda, Perbedaannya terletak pada ketidakajegan munculnya perilaku yang dikeluhkan. Indigo itu adalah suatu kelebihan bukan penyakit dan tidak termasuk golongan paranormal. Hal ini termasuk suatu keistimewaan didalam satu keluarga walaupun bukan karena keturunan. Karena hal ini termasuk suatu keistimewaan maka diluar negeri seperti Amerika, anak-anak indigo sangat dilindungi oleh pemerintahan.
Ciri anak indigo antara lain :
1.Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua
2.Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya;
3.Secara emosi, mereka boleh dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress;
4.Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem di sekolah;
5.Anak indigo sering didiagnosis mengalami ADD ataupun ADHD saat mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak mereka memproses informasi lebih cepat) dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus
6.Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan;
7.Anak indigo belajar secara visual dan kinestetik, mereka boleh mengingat apa yang terekam dalam otaknya dan menciptakannya dengan tangannya sendiri;
8.Apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa kesulitan dan menjadi self centered. Walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
9.Anak indigo mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat hilang begitu saja jika tidak sesuai dengan bentuk perawatannya
Dalam menangani anak indigo alangkah baiknya kita bawa dahulu ke ahlinya seperti psikolog dan psikiater agar anak indigo mendapatkan perlakukan yang semestinya dan tidak salah mendiagnosa. Dengan segala kekurangan dan kelebihan anak indigo, orangtua harus menyesuaikan diri dengan mereka dan bukan sebaliknya. Orangtuapun diharapkan dapat mengkomunikasikan kondisi anaknya pada pihak luar, termasuk kepada guru-gurunya di sekolah. Yang perlu diperhatikan, bahwa mereka memiliki kesulitan dalam menahan emosinya karena permasalahan kecemasan, dan kemungkinan perilaku obsesif kompulsif atau kepanikan yang berlebihan. Penyebab lain muncul karena mereka berusaha keras untuk belajar dan memahami cara yang masih tradisional ataupun kebiasaan rutin. Sehingga tidak jarang bagi mereka akan memiliki harga diri yang rendah dan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Terkadang beberapa anak menunjukan reaksi kemarahan, depresi, bahkan menyakiti diri sendiri yang berlebih yang tidak dapat dijelaskan secara logis bahkan menakutkan orangtuanya. Anak indigo juga perlu diajarkan tata karma dan tata tertib. Untuk mengajarkan itu semua harus diiringi kesabaran dan penjelasan detail dalam menjawab ketika si anak bertanya. Segala ‘harus dan jangan’ mesti diajarkan agar anak indigo menjadi indigo dewasa yang bisa menghargai perbedaan dan tidak bentrok dengan lingkungannya.