Jumat, 08 Oktober 2010

FOOTSAL YANG MENYENANGKAN

Di sore hari yang mendung, saya mendatangi seseorang yang mepunyai hobi berolahraga footsal. Ia mengikuti banyak kelompok dalam footsal, ada kelompok yang terbentuk dari rumah, sekolah, dan kampusnya. Tapi, saat ini saya akan membahas kelompoknya yang terdapat dirumahnya yaitu bernama Bolo footsal. Sebelumnya saya akan membahas sedikit tentang apa itu footsal. Footsal sama seperti sepakbola identik dengan permainan kaki. Footsal merupakan suatu permainan yang mengalir begitu saja tana adanya persiapan khusus yang artinya seorang pemain harus melakukan improvisasi untuk menghadai situasi yang bakal berubah dalam pertandingan. Footsal dan sepakbola serupa namun tak sama. Dilihat dari bentuk lapangan yang berbeda, footsal mempunyai lapangan lebih kecil daripada sepakbola dan footsal berada di indoor. Footsal lebih menekankan pada kemampuan (skill) dibandingkan fisik. Bola yang lebih kecil dan ringan menjadi instrument yang bagus dalam membantu mengembangkan teknik individu. Selain itu jumlah pemain yang sedikit yaitu sebanyak 5 orang dalam satu regu membuatnya saling membantu dan harus memiliki mental serta karakter bertahan dan menyerang. Semua pemain footsal sadar, mereka tidak boleh santai tapi harus aktif karena ermainan footsal butuh peran aktif dari seluruh pemain. Footsal termasuk permainan cepat yaitu ketika pemain terus bergerak ketimbang menunggu datangnya bola. Apalagi dengan kondisi lapangan yang kecil, maka sering terjadi gol dalam jumlah banyak yang dicetak yang dihasilkan oleh pemain berbeda.
Bolo footsal terbentuk dari keseringan mereka pada nongkrong didepan salah satu warung yang terletak di kayuringin (pastinya warung yang terdekat dengan rumah mereka ya..). kemudian dari obrolan-obrolan mereka tercetuslah untuk membuat kelompok footsal. Ketika saya bertanya,“Apa nama kelompok footsal saudara?” narasumber menjawab,“namanya Bolo footsal”. Lucu ya, karena penasaran saya bertanya, “Mengapa kalian beri nama Bolo?” dengan muka sedikit bingung narasumber menjawab, “spontan aja gitu keluar namanya, terlihat unik dan anak-anaknya pada setuju semua ya sudah kita pakai deh”. Bolo footsal yang dilatih oleh seorang pelatih bernama Encam berumur 25 tahun terbentuk sekitar bulan Mei 2010 dan pertama kali beranggotakan 11 orang sekarang sudah bertambah menjadi 20-an orang namun yang aktif hanya 15-an orang saja dengan range umurnya 17-22 tahun. Walaupun baru sedikit anggotanya tapi mereka kompak baik dalam bertanding maupun pada saat nongkrong. Memang team ini belum banyak pengalaman dan bukan team unggulan namun mereka haus akan kemenangan. Oh iya, mereka juga punya motto lho, “datang bertanding untuk menang”.
“Aktivitas apa saja yang team saudara lakukan?” Tanya saya, kemudian jawab narasumber ”ada physical training, tactical training, terus footsal games, friendly match, kadang ikutan footsal competition”. Walaupun tergolong baru team ini tapi mereka juga pernah menang lho melawan team yang terkenal seperti Merpati club pada Champion Footsal. Dengan tujuan yang sama, untuk mengikuti kompetisi footsal yang bergengsi, Mereka juga rajin latihan 2x seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Jumat, pukul 19.00-21.00 wib. “kita tuh pada patungan semua buat sewa lapangan, terus buat biaya pertandingannya pas pendaftaran“, jawab narasumber ketika ditanyai dana darimana untuk latihannya. Biarpun kompak, namanya masalah-masalah kecil tetap ada lho, seperti adanya missed communication antar pemain, terus juga suka kesal kalau pas pertandingan ada posisi bagus buat dioper tapi ga dioper bolanya. Ketika kalah dalam pertandingan, mereka tidak menyerah namun mengevaluasi kembali kesalahan-kesalahan apa saja yang membuat team mereka kalah.
Berolahraga memang sangat penting untuk kesehatan jasmani, apalagi jika didukung oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Dengan bermain footsal, kita juga bisa menjalin persahabatan dan persaudaraan. Demikian hasil wawancara saya dengan narasumber.