Menurut Clinical Assistant Professor of Pediatrics Jefferson Medical College Philadelphia, Susan B. Stine, MD karakter dari anak-anak yang mengalami sindrom asperger ialah kurangnya kemampuan berinteraksi sosial, pola bicara yang tidak biasa dan tingkah laku khusus lainnya. Kemudian, anak-anak dengan sindrom asperger biasanya sangat sulit untuk menampilkan ekspresi di wajahnya serta sulit untuk membaca bahasa tubuh pada orang lain.
“Mereka kemungkinan juga merasa nyaman dengan rutinitas tertentu yang harus dilakukan setiap hari serta sensitif terhadap stimulasi sensori tertentu, misalnya mereka akan terganggu oleh nyala lampu redup yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain. Bisa saja mereka menutup kuping agar tidak dapat mendengarkan suara di sekitarnya atau mereka mungkin lebih memilih pakaian dari bahan-bahan tertentu saja,” jelas Stine.
Selain itu, tambah Stine, ciri dari anak yang mengalami sindrom asperger adalah terlambatnya kemampuan motorik, ceroboh, minat yang terbatas dan perhatian berlebihan terhadap kegiatan tertentu.
Jika dilihat secara sekilas, anak tersebut tidak berbeda dengan anak yang pintar dan kreatif. Hanya saja, anak tersebut biasanya memiliki satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya.
secara keseluruhan anak-anak yang mengalami gangguan sindrom asperger mampu melakukan kegiatan sehari-hari, namun terlihat sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi sehingga sering dinilai sebagai pribadi eksentrik oleh orang lain. Menurut Stine, jika penderita sindrom asperger beranjak dewasa, biasanya mereka akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan empati kepada orang lain serta kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain. Para penderita ini akan menetap seumur hidup. Namun gejala tersebut dapat dikurangi dalam kurun waktu tertentu terutama dengan deteksi dini akan sindrom asperger yang akan sangat membantu. Sesuai dengan perkembangan otak, kalau kelainan itu diketahui lebih dini, maka bisa distimulasi atau diberi obat agar berkembang ke arah yang baik. Namun, kalau sudah terlambat deteksinya, yaitu sudah berusia lima atau enam tahun, maka sulit penanganannya karena perkembangan otak sudah berhenti. Pada umur lima tahun, bagian otak yang disebut sinaps-sambungan antar saraf di mana bahan kimia serotonin bekerja-akan berhenti. Gangguan sindrom asperger pada umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan itu bisa membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi.
Ciri yang menonjol pada anak asperger adalah mereka tidak bisa membaca kode-kode atau ekspresi wajah seseorang. Karena ketidakmampuannya itu, anak asperger dijauhi teman-temannya. Biasanya mereka jadi anak yang antisocial dan sulit berinteraksi dengan orang lain. Ketika mereka dijauhi oleh teman-temannya dan akhirnya tidak mempunyai teman, anak tersebut tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk menghadapi sebuah situasi sehingga dia akan merasa putus asa dan akhirnya depresi.
bisa diperjelas lagi gejala/ciri pengidap sindrom ini.
BalasHapussaya punya teman yg hampir2 mirip kelakuannya dengan semua yg disebutkan di atas.
anakx sih biasa aja, tp dia punya bakat di bidang trtentu... sulit berkomunikasi dgn orang lain, tp di sisi lainnya juga sering curhat. tu7annya agar org lain mngerti dirinya, dan membiarkan hal tersebut.
trkadang juga dia merasa bodoh atau ada yg tdk beres dg dirix sndiri, shingga mmbwtnya depresi.
bagaimana menyikapinya?
saya tunggu jawabannya.
untitl3d_08@yahoo.com