Gejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak gejala gangguan perkembangan ini sudah terlihat sejak lahir. Chris Williams dan Barry Wright (2007) mengemukakan beberapa simptom autistik yang mungkin sudah muncul diusia 18 bulan, seperti:
A.Tidak melakukan kontak mata.
B.Tidak merespon segera jika dipanggil nama.
C.Tampak berada “didunianya sendiri”.
D.Mengalami hambatan perkembangan bahasa.
E.Kehilangan kemampuan berbahasa.
F.Tidak menggunakan sikap tubuh.
G.Memegang tangan orang dewasa dan menaruhnya pada sesuatu yang ingin dia buka.
H.Tidak memahami sikap tubuh orang lain.
I.Tidak bermain pura-pura.
J.Lebih tertarik pada bagian-bagian permainan.
K.Menghabiskan banyak waktu untuk membariskan benda-benda.
L.Dan melakukan gerakan-gerakan tidak umum (ex. Jalan jinjit).
M.Memaksa membawa dua benda, satu disetiap tangan, seringkali dengan bentuk dan warna sama.
Mengingat di Indonesia belum ada suatu alat tes yang baku untuk mengetahui gangguan pada anak, maka untuk tujuan tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan perkembangan anak dengan indikator perkembangan yang normal.
Secara umum ada beberapa gejala autisme yang akan tampak semakin jelas saat anak telah mencapai usia 3 tahun, yaitu:
A.Gangguan dalam komunikasi verbal maupun non verbal seperti terlambat bicara, mengeluarkan kata-kata dalam bahasanya sendiri yang tidak dapat dimengerti, echolalia, sering meniru dan mengulang kata tanpa dimengerti maknanya, dan seterusnya.
B.Gangguan dalam bidang interaksi sosial, seperti menghindari kontak mata, tidak melihat jika dipanggil, menolak untuk dipeluk, lebih suka bermain sendiri, dan seterusnya.
C.Gangguan pada bidang perilaku yang terlihat dari adanya perilaku yang berlebih (excessive) dan kekurangan (deficient) seperti impulsif, hiperaktif, repetitif namun dilain waktu terkesan pandangan mata kosong, melakukan permainan yang sama dan monoton .Kadang-kadang ada kelekatan pada benda tertentu seperti gambar, karet, boneka dan lain-lain yang dibawanya kemana-mana.
D.Gangguan pada bidang perasaan atau emosi, seperti kurangnya empati, simpati, dan toleransi; kadang-kadang tertawa dan marah sendiri tanpa sebab yang nyata dan sering mengamuk tanpa kendali bila tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.
E.Gangguan dalam persepsi sensoris seperti mencium-cium dan menggigit mainan atau benda, bila mendengar suara tertentu langsung menutup telinga, tidak menyukai rabaan dan pelukan, dan sebagainya.
Gejala-gejala tersebut di atas tidak harus ada semuanya pada setiap anak autisme, tergantung dari berat-ringannya gangguan yang diderita anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar