HAMBATAN INTELEKTUAL
Ada individu yang memiliki pembawaan yang tinggi dan ada pula yang sedang atau bahkan rendah. Misalnya dalam kecerdasan, ada yang sangat tinggi (jenius), normal atau bahkan sangat kurang (debil, embisil atau idiot). Demikian pula dengan lingkungan, ada individu yang dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal. Namun ada pula individu yang hidup dan berada dalam lingkungan yang kurang kondusif dengan sarana dan prasarana yang serba terbatas sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya tidak dapat berkembang dengan baik.dan menjadi kurang berguna. pada hal ini bisa terjadi karena hambatan-hambatan yang terjadi seperti hambatan intelektual, hambatan sosial dan hambatan lainnya. pada saat ini saya akan membahas tetntang hambatan intelektual. hambatan intelektual bisa terjadi tidak hanya dari lingkungan tetapi juga dari genetik atau keturunan.
Hambatan intelektual yaitu hambatan perilaku yang disebabkan oleh adanya gangguan pada potensi intelektual-nya, sehingga anak mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kelompok gangguan intelektual (mental retardation) :
1. slow learner (lmban belajar).Artinya anak-anak yang mengalami masalah bahasa, baik bahasa verbal maupun bahasa tulis. Bila seseorang anak bermasalah dengan bahasa, maka ia juga akan mengalami kesulitan untuk memahami konsep, sulit mencerna informasi, dan sulit mengutarakan pemikiran – pemikiran individu.
Faktor penyebab dari slow learner bisa secara biologis seperti kerusakan otak ; secara genetic / keturunan dari orang tua atau keluarganya ; dan secara lingkungan seperti salah asuh dan kekurangan gizi atau nutrisi. Biasanya anak yang mengalami hal ini cenderung menjadi mudah putus asa, nilai mata pelajaran rendah sehingga sulit menangkap pelajaran disertai emosi yang labil.
2. debil
3. embisil
4. idiot
rata-rata anak yang mengalami hal ini mempunyai IQ bekisar >70 dan berwajah hampir sama atau down sindrom. Walaupun seorang anak mengalami down sindrom, ia tetap bisa diajak berkomunikasi walaupun tidak secepat pikiran anak normal. seorang anak yang mengalami hal ini harus diberi perhatian yang lebih daripada seorang anak biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar