Sabtu, 03 Oktober 2009

PERBEDAAN PSIKOANALISA FREUD DAN PSIKOSOSIAL ERIKSON

PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

Sigmund freud(1856-1939), seorang dokter dari vienna mengembangkan teori perkembangan seksual pada masa kanak-kanak yang original. keyakinan dasar freud yaitu perilaku dikontrol oleh dorongan tidak sadar yang luar biasa.

freud mengembangan psikoanalisanya menjadi psikoseksual yaitu rangkaian konstan tahapan perkembangan karakter selama masa bayi, anak-anak dan remaja dimana kenikmatan akan berubah dari mulut ke anus lalu ke alat genital.
freud membagi tahapan perkembangan manusia menjadi 6 tahap:
1. oral(0-1 tahun)
anak memperoleh kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada mulutnya. contohnya ketika bayi menghisap dan menyusu pada ibunya.
2. anal (1-3 tahun)
pusat kenikmatan terletak pada lubang anus. toilet trining adalah aktivitas dilakukan pada tahap ini.
3. falik (3-5 tahun)
pada tahap ini pusat kepuasan terletak pada daerah kelamin.anak sudah mulai tertarik pada perbedaan laki-laki dan perempuan. pada tahap ini dapat terjadi odiepus kompleks karena kedekatan antara anak laki-laki dan ibunya.
4. laten (5-12 tahun)
anak sudah mengalami kemajuan dalam aspek motorik dan kognitif karena itu ini adalah masa tenang dan anak mencari sosok ideal yang berjenis kelamin sama.
5. genital (12 ahun keatas)
dorongan seksual pada masa falik kembali berkembang setelah melalui masa tenang. terjadi kematangan alat-alat reproduksi.selain itu rasa cinta sudah beralih kepada lawan jenisnya.

Freud juga mengajukan hipotesa 3 bagian kepribadian:
  1. id, kepribadian yang telah ada sejak lahir. dan beroperasi dibawah prinsip kenikmatan.
  2. ego, menemukan cara realitis dalam rangka memuaskan id.dia bertindak sebagai mediator antara dorongan id dan tuntutan superego.
  3. superego, berkembang pada masa kanak-kanak awal. Dan dia bertindak sesuai dengan norma-norma masyarakat karena ia sudah mengetahui mana yang benar dan salah.

PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
Erik erikson( 1902-1994),tahap-tahap perkembangan manusia dari lahir sampai mati dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya antara masyarakat terhadap perkembangan kepribadian.
tahap erikson dibagi menjadi 8 tahap dari masa bayi hingga dewasa.


Perbedaan :
  1. freud menekankan bahwa pengalaman di awal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen, sedangkan erikson mengatakan perkembangan ego bersifat seumur hidup.
  2. freud membagi tahapan perkembangan dalam 5 tahap hanya sampai masa kanak-kanak sedangkan erikson membagi menjadi 8 tahap perkembangan sejak lahir hingga dewasa/ tua.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar