Disleksia ternyata tidak hanya menyangkut kemampuan baca dan tulis, melainkan bisa juga berupa gangguan dalam mendengarkan atau mengikuti petunjuk, bisa pula dalam kemampuan bahasa ekspresif atau reseptif, kemampuan membaca rentetan angka, kemampuan mengingat, kemampuan dalam mempelajari matematika atau berhitung, kemampuan bernyanyi, memahami irama musik, dll.
Bagaimana caranya untuk mengenali gangguan disleksia ini?? Mungkin tidaklah mudah untuk mengidentifikasikannya, namun kita sebagai orang awam bisa melihat beberapa tanda-tandanya, serta bisa bertanya kepada orang yang lebih ahli atau kepada terapis yang lebih tepat. Repotnya, gangguan disleksia adakalanya diikuti dengan gangguan penyerta lain seperti mengompol sampai usia empat tahun ke atas, nakal dan suka mengganggu teman serta mengganggu di kelas.
Tanda-tanda dari disleksia antara lain :
•Kesulitan mengasosiasikan (menghubungkan arti) suatu huruf dengan bunyinya
•Terbalik dengan huruf (dia jadi bia) atau kata (tik jadi kit)
•Kesulitan membaca kata tunggal
•Kesulitan mengeja kata tunggal
•Kesulitan mencatat huruf/kata dari papan tulis atau buku
•Kesulitan mengerti apa yang mereka dengar (auditory)
•Kesulitan mengatur tugas, material, dan waktu
•Kesulitan mengingat isi materi baru dan materi sejenisnya
•Kesulitan dengan tugas menulis
•Kesulitan pada kemampuan motorik halus (misalnya memegang alat tulis, mengancing baju)
•Tidak terkoordinasi
•Masalah perilaku dan/atau tidak suka membaca
Jika seorang anak menunjukkan sejumlah tanda-tanda dyslexia seperti diatas, sebaiknya segera rujuklah anak kepada lembaga pendidikan khusus atau ahli profesional yang terlatih dalam masalah dyslexia, untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Namun tanda-tanda diatas tidak mutlak tanda-tanda anak yang mengalami disleksia. Tanda-tanda diatas hanya sebagai panduan umum, bukan sebagai dasar diagnosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar