Minggu, 27 Desember 2009
KEBIASAAN BURUK, OH NO!!
Setiap orang pasti punya kebiasaan buruk, kita tidak bisa memungkirinya. Tinggal bagaimana kita menanggapi kebiasaan itu untuk menghilangkannya atau paling tidak menguranginya atau membiarkannya saja sampai kita menyadari dikemudian hari (ada penyesalan gitu). Saya tau untuk mengubah kebiasaan buruk itu mungkin tidak mudah tetapi dengan adanya kemauan dan niat dari dalam diri niscaya kebiasaan buruk tersebut dapat berkurang sedikit demi sedikit. Kebiasaan buruk yang dimiliki orang bermacam-macam, ada yang kebiasaan buruk tersebut bersifat dan terlihat pada fisik kamu misalnya, jika makan, mulut kamu tak pernah tak bersuara, atau kamu memiliki kebiasaan suka meminjam barang orang lain, sekali dua kali mungkin wajar tetapi kamu lebih menyenangi barang orang lain dibandingkan dengan kepunyaan kamu sendiri. Mengigit kuku, meludah sembarangan, dan berbicara kotordan juga menunda pekerjaan adalah beberapa contoh dari kebiasaan buruk yang sering kita lakukan ataupun kita dengar. Bagaimana caranya untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain: Pertama kali, kita harus punya niat dan kemauan untuk mengubah kebiasaan buruk kita. Jika kita menginginkan hasil yang maksimal maka kita tidak boleh setengah-setengah dalam melakukan perubahan. Suatu perubahan akan kamu raih jika kamu benar-benar menjalankan proses atau upaya penyembuhan dengan usaha yang keras yang muncul dari diri kamu sendiri.
Selanjutnya lakukan perubahan tersebut secara bertahap, dari hal yang kecil kemudian pada hal yang besar. Perubahan secara drastis dan mendadak akan membuat kamu tersiksa karenanya, kebiasaan yang kita lakukan mau tidak mau telah membuat kita terbiasa, dan kalaupun kita dapat mengubahnya secara drastis maka tak lama sesudahnya kita akan kembali melakukan kebiasaan buruk tersebut, sedangkan tahapan-tahapan yang kita lakukan untuk mencapai perubahan akan membuat kita kian hari kian melupakan apa yang sering kita lakukan. Cara selanjutnya yang paling penting yaitu dengan berdoa, karena dengan berdoa, saya percaya Tuhan akan turut campur dalam perubahan tersebut. Dan jangan lupa bersabar dan tetap optimis, karena dengan tahapan yang panjang membutuhkan waktu yang panjang pula. Karena untuk maju ke depan tidaklah mudah, sehingga bergaul lah di lingkungan yang mendukung perubahan kita agar perubahan tersebut berjalan lancar. Sebelumnya, selami dan pahami dahulu kebiasaan buruk kamu, pikirkan dampak negatif yang akan kamu dapatkan jika kebiasaan buruk itu tetap melekat pada diri kamu, dengan begitu kamu akan terdorong untuk menghilangkannya. Itulah cara-cara yang bisa saya sampaikan, semoga cara-cara tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan kita. Jangan pernah lelah untuk mencoba cara menhilangkan kebiasaan buruk tersebut.
MENGATASI MASALAH DALAM DIRI ANDA
Masalah? cara mengatasinya...
Masalah lagi, masalah lagi, setiap masalah pasti tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Tinggal bagaimana kita menghadapi masalah tersebut. Ada orang yang mengatasi masalah dengan menggunakan akal sehat tetapi ada juga yang mengatasi masalah dengan instan tanpa menggunakan akal sehatnya. Misalnya saja ada seseorang yang mempunyai masalah yang menurutnya berat, dan baginya masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan mengakhiri hidupnya. Padahal menurut saya pribadi hal itu hanyalah tindakan emosi semata dan tidak dipikirkan apa akibatnya jika ia melakukan hal tersebut. Seseorang yang mengatasi masalahnya dengan mengakhiri hidupnya sebenarnya hanya menambah masalah bukan menyelesaikan masalahnya. Mengapa saya bisa bilang begitu? Menurut saya, hal itu bisa menambah masalah karena masalah yang dia hadapi tidak saja langsung selesai begitu saja, dan bagaimana dengan keluarga atau orang-orang yang sayang kepadanya, apakah dia tidak memikirkannya. Selain menambah masalah di dunia dia juga menambah masalah di akhirat, karena Tuhan sangat melarang hal tersebut. Sebaiknya dalam menyelesaikan sebuah masalah alangkah baiknya jika kita berpikir dengan jernih dan menggunakan hati yang lapang dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kalau bisa sharing kan masalah kita kepada orang tua atau teman yang kita percaya, siapa tau mereka bisa membantu kita mencari jalan keluar dalam menyelesaikan masalah kita.
Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Itu adalah hal yang selalu saya yakini. Seberat apapun masalah kita alangkah baiknya kita selesaikan dengan menggunakan akal sehat kita. Karena itu tetaplah optimis dan jangan menyerah. Tuhan sudah memberikan kehidupan kepada kita, alangkah baiknya jika kita tidak mensia-siakan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Semua masalah bisa diselesaikan dengan mudah apabila kita bisa melihat sisi positif dari sebuah masalah tersebut. Sebuah masalah bisa menjadi bagian dari pengalaman kita jika kita bisa menyelesaikan masalah tersebut, karena menurut saya kita tidak mungkin mengulang kesalahan kedua kali. Introspeksi diri dan renungkan apa yang terjadi dan jangan pernah menyimpan masalah sendirian saja karena hal itu hanya membuat kita semakin memikirkan masalah yang kita hadapi tersebut dan membuat kita semakin murung.
Masalah lagi, masalah lagi, setiap masalah pasti tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Tinggal bagaimana kita menghadapi masalah tersebut. Ada orang yang mengatasi masalah dengan menggunakan akal sehat tetapi ada juga yang mengatasi masalah dengan instan tanpa menggunakan akal sehatnya. Misalnya saja ada seseorang yang mempunyai masalah yang menurutnya berat, dan baginya masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan mengakhiri hidupnya. Padahal menurut saya pribadi hal itu hanyalah tindakan emosi semata dan tidak dipikirkan apa akibatnya jika ia melakukan hal tersebut. Seseorang yang mengatasi masalahnya dengan mengakhiri hidupnya sebenarnya hanya menambah masalah bukan menyelesaikan masalahnya. Mengapa saya bisa bilang begitu? Menurut saya, hal itu bisa menambah masalah karena masalah yang dia hadapi tidak saja langsung selesai begitu saja, dan bagaimana dengan keluarga atau orang-orang yang sayang kepadanya, apakah dia tidak memikirkannya. Selain menambah masalah di dunia dia juga menambah masalah di akhirat, karena Tuhan sangat melarang hal tersebut. Sebaiknya dalam menyelesaikan sebuah masalah alangkah baiknya jika kita berpikir dengan jernih dan menggunakan hati yang lapang dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kalau bisa sharing kan masalah kita kepada orang tua atau teman yang kita percaya, siapa tau mereka bisa membantu kita mencari jalan keluar dalam menyelesaikan masalah kita.
Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Itu adalah hal yang selalu saya yakini. Seberat apapun masalah kita alangkah baiknya kita selesaikan dengan menggunakan akal sehat kita. Karena itu tetaplah optimis dan jangan menyerah. Tuhan sudah memberikan kehidupan kepada kita, alangkah baiknya jika kita tidak mensia-siakan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Semua masalah bisa diselesaikan dengan mudah apabila kita bisa melihat sisi positif dari sebuah masalah tersebut. Sebuah masalah bisa menjadi bagian dari pengalaman kita jika kita bisa menyelesaikan masalah tersebut, karena menurut saya kita tidak mungkin mengulang kesalahan kedua kali. Introspeksi diri dan renungkan apa yang terjadi dan jangan pernah menyimpan masalah sendirian saja karena hal itu hanya membuat kita semakin memikirkan masalah yang kita hadapi tersebut dan membuat kita semakin murung.
Sabtu, 26 Desember 2009
MENGAPA INGIN KUAKHIRI HIDUPKU…
Banyak fenomena bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini. bunuh diri bukanlah kejadian biasa dan tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Pencobaan Bunuh diri sebenarnya bisa dicegah kalau keluarga dan tetangga mampu mendekati mereka. Sekitar 80 persen penyebab orang bunuh diri adalah karena depresi dan stres. Oleh karena itu, masyarakat mesti curiga jika ada tetangga atau saudaranya yang mulai menarik diri dari pergaulan, mengurung diri di rumah, dan selalu murung. Dekatilah mereka, dan sapalah, jangan biarkan dia sendirian. Apapun masalahnya sebaiknya kita tenangkan pikiran dan cari solusi yang terbaik bukan dengan bunuh diri, Itu bukan jalan keluar yang baik. Banyak cara untuk mengakhiri hidup
Apa yang menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri? Banyak faktor yang dapat menyebabkannya, selain karena seseorang tersebut berhubungan dengan stresor yang terjadi sesaat. Secara umum dapat terjadi karena dia mempunyai konflik dengan anggota keluarga atau teman sebayanya serta adanya pertengkaran dengan pacar dan mengalami putus cinta, dan yang paling sering karena seseorang mmengalami penolakan dari orang tua, teman maupun lingkungannya yang mengakibatkan seseorang tersebut depresi lalu melakukan pencobaan bunuh diri. Selain itu dalam bidang akademis, seseorang mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan dalam hubungan interpesonal.
Fakta remaja yang sering bunuh diri justru yang tidak dapat menyalurkan perasaannya dengan baik. semua yang terlihat justru hanya kebohongan karena tidak mampu menahan beban dari masalah dan tak mampu mencari solusi. Keberhasilan bunuh diri pada remaja laki-laki 5 kali lebih besar dibandingkan wanita, meskipun untuk percobaan bunuh diri pada remaja wanita 3 kali lebih banyak dibandingkan remaja laki-laki. Keputusan untuk bunuh diri dapat muncul tiba-tiba (impulsif) tanpa banyak dipikirkan terlebih dahulu atau keputusan merupakan puncak dari kesulitan atau kebingungan yang berkepanjangan.
Seseorang yang ingin melakukan pencobaan bunuh diri memiliki tanda-tanda. Dan kita sebagai orang yang mengenal dirinya harus mengetahui dan mengenal tanda-tandanya tersebut. Berikut ini adalah tanda-tandanya :
* Sering membicarakan bunuh diri.
* Selalu memikirkan dan membicarakan kematian.
* Bercerita tentang perasaannya yang sepi, tidak bisa menolong diri sendiri, ataupun merasa tidak berharga.
* Selalu membicarakan sesuatu seperti,”Semuanya akan menjadi lebih baik tanpa kehadiran saya” atau ”Saya ingin pergi.”
* Mengalami depresi (kesedihan mendalam, hilangnya keinginan melakukan sesuatu, gangguan tidur dan makan) yang semakin buruk.
* Ada perubahan yang tiba-tiba, tidak terduga, dari perasaan sangat sedih menjadi tenang atau tiba-tiba sangat gembira.
* Mempunyai kemauan untuk meninggal, atau tergoda keinginan yang bisa membawa pada kematian.
* Kehilangan hasrat dengan hal-hal yang biasa dilakukannya.
* Mengunjungi atau menghubungi orang lain untuk mengucapkan selamat tinggal.
* Mencari informasi tentang bagaimana cara-cara meninggal dengan bunuh diri, misalnya melalui internet atau bertanya dengan orang-orang sekitarnya.
Jika kita merasa bahwa orang terdekat atau orang didekat kita terdapat tanda-tanda tersebut, maka sebaiknya kita segera menolongnya keluar dari hal tersebut dengan melakukan pendekatan dari hati ke hati dan jangan biarkan orang tersebut merasa sendirian.
Sebaiknya kita harus peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan sekitar kita. Dan sebagai orang yang sehat, kita harus menjaga diri seperti yang telah Tuhan berikan dan jangan di sia-siakan. Seburuk dan sebesar apapun masalah kita, sebaiknya kita cari solusi bersama-sama atau dengan orang yang dipercaya dan jangan pernah disimpan atau ditanggung sendiri masalahnya.
Apalagi jika berniat bunuh diri dengan masalah yang sepele seperti dikhianati sahabat karena pacarnya direbut. Maaf bagi yang merasa, saya sebut masalah ini sepele karena masih ada masalah yang lebih besar dan menurut saya masalah seperti ini masih bisa diselesaikan dengan cara berbicara dengan menggunakan hati bukan emosi.
Terkadang timbul dalam benak saya, ketika dia melakukan pencobaan bunuh diri apakah ada penyesalan ? Dan jawabannya menurut beberapa orang yang gagal melakukan bunuh diri, YA, selalu ada penyesalan yang datang di saat terakhir. Namun penyesalan yang diikuti dengan tindakan akan membuahkan hikmah yang mendalam. Hidup itu menjadi berharga ketika kita mendapatkan hal yang tidak terduga. Sayangilah diri sendiri dan berpikirlah dua kali ketika kita ingin melakukan suatu hal.
Jumat, 25 Desember 2009
KAMU MINDER ?
KAMU MERASA MINDER...
Minder, gugup, takut atau tidak percaya diri adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar kita tidak terlalu kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. setiap orang pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Rasa minder tidak bisa hilang dengan cara memaksakan diri untuk percaya diri. Karena sifat dari rasa minder adalah semakin dilawan, maka dia semakin kuat.
Gejala-gejala yang termasuk "Minder"
Seorang yang minder, biasanya memiliki pola perilaku seperti berikut:
•Merasa diri rendah, bodoh, tidak mampu, tidak pantas, dsb.
•Kesulitan dalam bergaul, susah mendapatkan teman baru.
•Merasa kurang nyaman jika ada seseorang yang mendekatinya.
•Tidak berani memulai percakapan atau perkenalan dengan orang lain.
•Malu mengungkapkan ide atau pendapatnya kepada orang lain.
•Demam panggung, takut berbicara di depan umum (public speaking phobia).
•Ketika masuk dalam lingkungan baru, dia cemas dan takut kalau orang-orang di lingkungan baru tersebut menolak atau tidak menyukainya.
•Suka menyendiri karena merasa tidak ada yang mau berteman.
•Tegang atau grogi ketika berhadapan dengan orang lain yang baru dikenal sehingga tingkah lakunya terlihat kaku.
•Merasa bahwa orang lain selalu memperhatikan kelemahannya.
•Menganggap orang lain lebih hebat daripada dirinya.
•Membandingkan kelemahan dirinya dengan kelemahan orang lain.
•Sensitif terhadap perkataan orang lain, meskipun hanya bercanda.
•Fokus pada kelemahan diri. Orang minder selalu punya seribu alasan untuk menyalahkan atau meremehkan dirinya sendiri.
•Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang banyak orang.
•Tidak berani menerima tanggung jawab yang besar karena takut gagal.
•Kecewa pada diri sendiri karena tidak percaya diri, dan marah kepada orang lain yang tidak memperhatikan atau menghargainya.
•Sering murung, mudah merasa sedih, dan lelah.
•Kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan mudah menyerah.
•Sering melamun, dan mungkin masih banyak lagi.
Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau minder selain rasa takut akan ketinggian dan suara keras, karena ketinggian dan suara keras itu dua hal yang kita bawa secara alami, maka dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda memiliki sifat tersebut. Rasa minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda.
Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang itu menjadi minder antara lain:
1.Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh lingkungannya.
2.Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anaknya.
3.Orang tua yang selalu memarahi kesalahan anak, tapi tidak pernah memberi penghargaan atau pujian apabila anak melakukan hal yang positif.
4.Tertular sifat orang tua atau keluarga yang minder.
5.Trauma kegagalan di masa lalu dan trauma karena dipermalukan atau dihina di depan umum.
6.Merasa diri tidak berharga lagi karena pernah dilecehkan secara seksual.
7.Merasa bentuk fisik tidak sempurna. Padahal, berapa banyak tokoh besar yang tetap percaya diri meskipun secara fisik kurang menarik,
8.Merasa berpendidikan rendah. Padahal tidak harus berpendidikan tinggi untuk menjadi berhasil.
Selama kita melakukan hal yang benar dan halal, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk merasa minder. Kalaupun kita belum mampu melakukan sesuatu, sebagai manusia kita bisa belajar dulu. Masalahnya, beberapa orang ternyata meletakkan rasa minder pada tempat yang salah, sehingga kehidupan dan kesuksesannya terhambat oleh rasa minder itu. Orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya seorang anak agar anak tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Referensi : hipnoterapi.asia
Kamis, 24 Desember 2009
INDAHNYA BERBAGI KASIH
ALLAH ADALAH KASIH
(1 YOH 4:7-21)
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab Kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal kedalam dunia, supaya kita hidup olehNya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah yang sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap didalam kita.
Demikian kita ketahui, bahwa kita tetap berada didalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam RohNya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya menjadi juruselamat dunia. Barang siapa mengaku, bahwa Yesus adalah anak Allah, Allah tetap berada didalam dia dan dia didalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada didalam kasih, ia tetap berada didalam Allah dan Allah didalam dia. Dalam hal inilah Kasih Allah sempurna didalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada didalam dunia ini. Didalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna didalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “ Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Diatas ini adalah bacaan injil yang membuat saya teringat kepada Bapa di sorga akan kebesaranNya dan keagunganNya. Itulah sebabnya saya ingin berbagi kasih kepada sesama dengan senyuman dan dengan perbuatan. Walaupun terkadang saya masih suka lupa akan hal ini tetapi saya tetap berusaha untuk menjadi semakin baik setiap tahunnya.
Indahnya berbagi kasih tidak hanya kepada orang terdekat yang kita kenal saja melainkan kepada sesama yang tidak kenal dan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Berbagi kasih di Panti werdha, memang sudah lama ketika saya berkunjung tetapi tetap saja membuat saya tertegun dan tidak bisa melupakan pengalaman tersebut karena betapa luar biasanya Tuhan akan kuasaNya. Oma dan opa dipanti werdha mengingatkan saya akan mbah saya yang tetap mempunyai semangat hidup walaupun dengan keadaan yang sudah tidak memungkinkan. Sedangkan kita yang masih muda terkadang masih suka mengeluh walaupun itu hal yang sepele sekalipun. Apakah kita masih akan terus seperti itu? Cobalah kita renungkan dan bercermin kembali kepada diri kita masing-masing. Dan hiduplah menurut Roh dan janganlah mengikuti kenginan daging.
Senin, 21 Desember 2009
MAAFIN AKU...
Maafin Aku…
MAAF????
Simple sih, Cuma 1 kata, 4 huruf yang bener-bener simple. Tapi nyatanya tidak se-simple itu. Seperti lagunya Blue yang berjudul Sorry Seems To Be The Hardest Word. Berat banget untuk memintaa maaf bagi sang keras kepala. Rasa gengsi dan tidak sadar diri mereka yang terlalu tingggi hingga membuat pintu maaf sangat sulit di buka dan mengucapkan kata maaf meskipun dia bersalah.
Menurut pengalaman pribadi saya, ternyata memaafkan orang lain lebih sulit daripada meminta maaf. Kata maaf memiliki kadar tertentu tergantung situasi dan kondisi masalahnya. Seperti hal yang sering terjadi adalah ketika seseorang dikhianati pasangannya ataupun temannya. Mulut dapat saja memaafkan tapi bagaimana dengan hati??? Tidak semua orang memiliki jiwa yang lapang dada untuk memaafkan, terutama masalah-masalah tertentu yang menimbulkan tekanan-tekanan psikis. Tetapi meminta maaf bisa dilakukan jika kita ingat bahwa lebih baik meminta maaf lebih dahulu sebelum kita memaafkan. Memang terkadang ada orang yang sudah mau memaafkan tetapi tidak mau melihat atau bertemu orang yang sudah meminta maaf kepadanya. Berarti orang tersebut belum tentu tulus untuk memaafkan. Biasanya hal itu disebabkan karena dia mengingat kembali bagaimana permasalahannya sehingga perasaan jengkel, kesel, yang dirasakannya timbul kembali.
MAAF????
Simple sih, Cuma 1 kata, 4 huruf yang bener-bener simple. Tapi nyatanya tidak se-simple itu. Seperti lagunya Blue yang berjudul Sorry Seems To Be The Hardest Word. Berat banget untuk memintaa maaf bagi sang keras kepala. Rasa gengsi dan tidak sadar diri mereka yang terlalu tingggi hingga membuat pintu maaf sangat sulit di buka dan mengucapkan kata maaf meskipun dia bersalah.
Menurut pengalaman pribadi saya, ternyata memaafkan orang lain lebih sulit daripada meminta maaf. Kata maaf memiliki kadar tertentu tergantung situasi dan kondisi masalahnya. Seperti hal yang sering terjadi adalah ketika seseorang dikhianati pasangannya ataupun temannya. Mulut dapat saja memaafkan tapi bagaimana dengan hati??? Tidak semua orang memiliki jiwa yang lapang dada untuk memaafkan, terutama masalah-masalah tertentu yang menimbulkan tekanan-tekanan psikis. Tetapi meminta maaf bisa dilakukan jika kita ingat bahwa lebih baik meminta maaf lebih dahulu sebelum kita memaafkan. Memang terkadang ada orang yang sudah mau memaafkan tetapi tidak mau melihat atau bertemu orang yang sudah meminta maaf kepadanya. Berarti orang tersebut belum tentu tulus untuk memaafkan. Biasanya hal itu disebabkan karena dia mengingat kembali bagaimana permasalahannya sehingga perasaan jengkel, kesel, yang dirasakannya timbul kembali.
Minggu, 20 Desember 2009
TEMEN JADI DEMEN
BAGAIMANA YA KALAU TEMEN JADI DEMEN ??
Temen jadi demen, sah-sah saja. Hal itu bisa terjadi karena pertemuan yang intens dan juga adanya ketergantungan satu dengan yang lainnya. Apa yang harus dilakukan ketika kita merasakan hal itu??? Ada beberapa cara antara lain jika ada perasaan lain diantara persahabatan kalian, maka keluarkanlah perasaan tersebut dengan mengungkapkan perasaan kepada sahabatnya yang telah membuat dirinya jatuh cinta, tetapi jangan sampai merusak persahabatan, Karena, sebuah persahabatan yang intens sangat sulit dibentuk agar bertahan lama. Dan cara lainnya, bentuklah sebuah komitmen antar mereka. Jika komitmen awal berteman, maka jalankanlah komitmen tersebut tetapi jika komitmennya suka sama suka sebaiknya katakan langsung sebelum orang tersebut tidak ada didekat kita lagi.
Berbicaralah dari hati ke hati agar kita mendapatkan hasil yang memuaskan dan apapun hasilnya jangan putus asa, harus belajar menerima keadaan dan sebaiknya mencari gebetan baru apabila teman anda hanya menganggap diri anda sahabat. Persahabatan dan Percintaan adalah kedua hal yang rumit. Karena itu sebaiknya kita harus dapat membedakannya agar tidak tercampur aduk.
Temen jadi demen, sah-sah saja. Hal itu bisa terjadi karena pertemuan yang intens dan juga adanya ketergantungan satu dengan yang lainnya. Apa yang harus dilakukan ketika kita merasakan hal itu??? Ada beberapa cara antara lain jika ada perasaan lain diantara persahabatan kalian, maka keluarkanlah perasaan tersebut dengan mengungkapkan perasaan kepada sahabatnya yang telah membuat dirinya jatuh cinta, tetapi jangan sampai merusak persahabatan, Karena, sebuah persahabatan yang intens sangat sulit dibentuk agar bertahan lama. Dan cara lainnya, bentuklah sebuah komitmen antar mereka. Jika komitmen awal berteman, maka jalankanlah komitmen tersebut tetapi jika komitmennya suka sama suka sebaiknya katakan langsung sebelum orang tersebut tidak ada didekat kita lagi.
Berbicaralah dari hati ke hati agar kita mendapatkan hasil yang memuaskan dan apapun hasilnya jangan putus asa, harus belajar menerima keadaan dan sebaiknya mencari gebetan baru apabila teman anda hanya menganggap diri anda sahabat. Persahabatan dan Percintaan adalah kedua hal yang rumit. Karena itu sebaiknya kita harus dapat membedakannya agar tidak tercampur aduk.
USIA =UKURAN KEDEWASAAN ?
USIA = KEDEWASAAN ?
Orang bijak bilang, menjadi tua itu pasti tapi menjadi dewasa itu adalah sebuah pilihan. Jika usia tidak dapat dijadikan suatu parameter, lantas kapan seseorang bisa dikategorikan sudah cukup dewasa dan pantas hidup mandiri ya?. Usia dewasa sering dikaitkan dengan kemandirian yang biasanya disertai dengan hak dan kewajibannya. Seseorang yang mandiri belum tentu menunjukan kedewasaan. Karena kedewasaan itu tidak bisa diukur dari usia, status pernikahan maupun kemampuan dalam mencari uang (kemapanan). Seseorang yang dianggap dewasa bisa dilihat dari cara pola pikir mereka yang lebih matang daripada remaja serta dalam mengambil sebuah keputusan, bijak atau tidak. Mereka berpikir untuk jangka panjang bukan jangka pendek.
Dilihat dari sudut pandang psikologi, kedewasaan dilihat dari segi usia dan tepatnya melalui teori enam tahapan perkembangan menurut Robert J. Havighurst, individu bisa dikatakan masuk usia dewasa pada saat berusia 19-29 tahun. Dimana, individu sudah menyelesaikan pendidikan tertinggi kemudian masuk ke dunia kerja dan mulai meniti karier membangun kehidupannya sendiri. Berbeda dengan Rizaldi Parani, sosiolog UI yang mengukur kedewasaan dipengaruhi oleh dua factor yaitu dari sosialisasi yang dilakukan oleh lingkungan sosial dan pengalaman individu yang mempengaruhi pemikiran dan tindakan seseorang. Maksudnya, seorang remja diluar negeri sudah disosialisasikan mengenai kerja part time untuk menambah uang saku bahkan pada usia remaja sudah hidup mandiri dengan pisah dari orang tua, berbeda dengan Indonesia yang rata-rata mulai bekerja pada saat lulus sekolah perguruan tinggi. Hal itu yang justru membuat seseorang mengalami ketergantungan sehingga tidak mandiri. Pengalaman Individu bisa menjadi patokan kedewasaan, karena dari pengalaman tersebut seseorang dapat menentukan tindakannya yang membuat seseorang dianggap dewasa atau tidak.
Jadi, usia tidak bisa menjamin kedewasaan seseorang. Seseorang yang dianggap dewasa berarti sudah bisa bertanggung jawab dalam segala hal, dan tepat mengambil keputusan. Misalnya Seseorang berumur 45 tahun, usia boleh tua tetapi masih menunjukan sikap kekanakan sedangkan seseorang yang beerumur 20 tahun bisa menjadi lebih bijak dalam berbicara dan bertindak. Jangan hanya melihat kdewasaan dari usia saja, dan sebaiknya kita bercemin sebelum menilai seseorang itu dianggap sudah dewasa atau belum. Dengan bercermin pada diri sendiri, setidaknya kita dapat mengetahui porsi mana yang harus ditambahin atau dikurangi sesuai dengan pertambahan umur dan menurut pengalaman individu..
Orang bijak bilang, menjadi tua itu pasti tapi menjadi dewasa itu adalah sebuah pilihan. Jika usia tidak dapat dijadikan suatu parameter, lantas kapan seseorang bisa dikategorikan sudah cukup dewasa dan pantas hidup mandiri ya?. Usia dewasa sering dikaitkan dengan kemandirian yang biasanya disertai dengan hak dan kewajibannya. Seseorang yang mandiri belum tentu menunjukan kedewasaan. Karena kedewasaan itu tidak bisa diukur dari usia, status pernikahan maupun kemampuan dalam mencari uang (kemapanan). Seseorang yang dianggap dewasa bisa dilihat dari cara pola pikir mereka yang lebih matang daripada remaja serta dalam mengambil sebuah keputusan, bijak atau tidak. Mereka berpikir untuk jangka panjang bukan jangka pendek.
Dilihat dari sudut pandang psikologi, kedewasaan dilihat dari segi usia dan tepatnya melalui teori enam tahapan perkembangan menurut Robert J. Havighurst, individu bisa dikatakan masuk usia dewasa pada saat berusia 19-29 tahun. Dimana, individu sudah menyelesaikan pendidikan tertinggi kemudian masuk ke dunia kerja dan mulai meniti karier membangun kehidupannya sendiri. Berbeda dengan Rizaldi Parani, sosiolog UI yang mengukur kedewasaan dipengaruhi oleh dua factor yaitu dari sosialisasi yang dilakukan oleh lingkungan sosial dan pengalaman individu yang mempengaruhi pemikiran dan tindakan seseorang. Maksudnya, seorang remja diluar negeri sudah disosialisasikan mengenai kerja part time untuk menambah uang saku bahkan pada usia remaja sudah hidup mandiri dengan pisah dari orang tua, berbeda dengan Indonesia yang rata-rata mulai bekerja pada saat lulus sekolah perguruan tinggi. Hal itu yang justru membuat seseorang mengalami ketergantungan sehingga tidak mandiri. Pengalaman Individu bisa menjadi patokan kedewasaan, karena dari pengalaman tersebut seseorang dapat menentukan tindakannya yang membuat seseorang dianggap dewasa atau tidak.
Jadi, usia tidak bisa menjamin kedewasaan seseorang. Seseorang yang dianggap dewasa berarti sudah bisa bertanggung jawab dalam segala hal, dan tepat mengambil keputusan. Misalnya Seseorang berumur 45 tahun, usia boleh tua tetapi masih menunjukan sikap kekanakan sedangkan seseorang yang beerumur 20 tahun bisa menjadi lebih bijak dalam berbicara dan bertindak. Jangan hanya melihat kdewasaan dari usia saja, dan sebaiknya kita bercemin sebelum menilai seseorang itu dianggap sudah dewasa atau belum. Dengan bercermin pada diri sendiri, setidaknya kita dapat mengetahui porsi mana yang harus ditambahin atau dikurangi sesuai dengan pertambahan umur dan menurut pengalaman individu..
Kamis, 17 Desember 2009
CARA MENGEMBANGKAN KASIH
CARA MENGEMBANGKAN KASIH
Anggaplah selalu kesalahan dan kekurangan orang lain, betapapun seriusnya sebagai hal yang remeh dan tidak berarti. Pandanglah selalu kesalahan dan kekuranganmu sendiri,betapapun remeh dan tidak berarti sebagai hal yang serius. Kesalahan dan sifat burukmu itu harus membuat engkau merasa bersedih dan menyesal sekali. Dengan cara ini, sifat burukmu tidak akan bertambah dan engkau dapat terhindar dari kesalahan yang lebih serius. Selain itu, engkau akan memperoleh sifat kasih dan persaudaaran dan kemampuan untuk menahan diri. Apapun yang kau lakukan, entah seorang diri atau dengan orang lain, lakukanlah hal itu sambil mengingat bahwa Tuhan Yang Maha Ada selalu hadir dimana-mana. Tuhan melihat, mendengar dan mengetahui segala sesuatu. Apapun juga yang kau bicarakan, ingatlah bahwa Tuhan mendengar setiap kata yang kau ucapkan. Bedakanlah antara yang benar dan salah dan lakukanlah yang benar saja. Setiap saat berusahalah menyadari kemahakuasaan Tuhan.
Badan adalah rumah tempat kediaman jiwa. Karena itu, apapun yang terjadi pada rumah itu, penting bagi jiwa. Demikian pula dunia adalah badan Tuhan dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya., baik atau buruk, penting bagi Tuhan. Engkau dapat memahami hubungan antara jiwa dan badan. Dari pengertian ini pahamilah kebenaran mengenai hubungan Tuhan dan dunia, walau kebenaran itu berada diluar jangkauan pengertianmu. Hubungan atau pertalian antara jiwa dan Tuhan dapat dipahami oleh siapa pun juga yang memiliki tiga sarana utama. Pertama, pikiran yang tidak tercemar oleh kelekatan dan kebencian. Kedua, perkataan yang tidak tercemar oleh dusta. Ketiga, badan yang tidak tercemar oleh kekerasaan atau tindakan yang kejam. Engkau tidak akan dapat menjumpai kegembiraan dan kedamaian dalam objek-objek dunia lahiriah. Kegembiraan dan kedamaian berada dalam dirimu sendiri. Meskipun demikian, karena kekaburan batin manusia mencari kebahagiaan diluar diri mereka. Didunia yang cepat atau lambat pasti akan mereka tinggalkan. Karena itu bangunlah segera! Berusahalah memahami hakekat segala sesuatu yaitu kebenaran abadi. Berusahalah menghayati kasih yang merupakan Tuhan sendri. Kajilah segala sesuatu, terimalah hal yang benar dan buanglah lainnya. Selama engkau masih memiliki keinginan duniawi, engkau tidak dapat melepaskan diri dari penderitaan dan dukacita.
Referensi : Mekar
PASCA ABORSI
Sebelum membahas pasca aborsi, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu aborsi?? Aborsi merupakan suatu pembunuhan yang disengaja atas anak yang tidak bersalah yang belum dilahirkan. Aborsi merupakan salah satu tindak kejahatan yang keji, karena telah membunuh sebuah janin bayi yang tidak berdosa. Tindakan aborsi dapat mengakibatkan dampak gangguan hebat atas kesehatan rohani dan psikologis bagi si ibu yang melakukan aborsi. Seorang ibu yang telah melakukan aborsi akan menimbulkan gejala sindrom pasca aborsi. Beberapa gejalanya antara lain menangis berkepanjangan, depresi, perasaan bersalah, ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendiri, rasa amarah yang mendalam, kelainan seksual, kekacauan pola makan, perasaan rendah diri, dan mengalami gangguan tidur, serta adanya dorongan untuk bunuh diri, dan biasanya mengalmi kegelisahan dan panic.
Prosedur dalam aborsi mengacaukan tubuh perempuan yang secara fisiologis telah dipersiapkan untuk memelihara seorang bayi yang akan bertumbuh kembang serta untuk melahirkan seorang anak. Apalagi dengan prosedur aborsi yang sungguh kejam dan brutal. Banyak cara dalam melakukan aborsi, biasanya dengan membeli obat yang digunakan untuk datang bulan tetapi sebenarnya untuk obat mengeluarkan janin. Selain itu ada juga dengan datang ke dokter atau dukun beranak. Selain itu ada juga yang melakukannya dengan secara kasar yaitu dengan meninum obat apa saja kemudian dicampur dengan minuman bersoda setelah itu si ibu melompat-lompat agar si janin keluar dengan sendirinya (tetapi biasanya yang masih berumur baru). Hal yang dilakukan tersebut tidak hanya berdampak pada jabang bayi tetapi juga kepada si ibu, karena selain jabang bayi sudah tiada, si ibu pun juga bisa terkena kanker rahim dan ketika si ibu mempunyai anak lagi sesudahnya bisa mengakibatkan bayi cacat ataupun tidak sempurna ketika lahirnya. Biasanya seorang wanita yang melakukan aborsi akan membangkitkan perasaan rendah diri, merasa bersalah, malu juga terasing di kemudian hari.
Tindakan aborsi juga berdampak negative atas relasi dengan orang sekitarnya. Selain itu juga bisa menghambat komunikasi dengan orang lain. Biasanya seorang wanita akan menutup rapat akan kejadian yang tidak mengenakan ini dan tidak akan membicarakannya kepada orang yang tidak ia percayai karena untuk membicarakannya tidak semudah membicarakan operasi lain seperti operasi tumor dll, dan ia akan menyimpan rahasia kelabu ini yang harus ditanggungnya sendiri, sehingga membuat ia merasa terbebani disertai dengan perasaan sedih dan depresi.
Sindrom pasca Aborsi bisa ditangani dengan konseling kejiwaan dan psikologis, namun penyembuhan secara rohani juga diperlukan. Walaupun hal itu sudah terjadi alangkah baiknya jika dikemudian hari si wanita tidak putus asa dan kehilangan harapan. Namun hadapilah hidup dengan jujur dan pahamilah apa yang sudah terjadi. Dan yang paling penting bagi para wanita, jangan pernah melakukan aborsi jika tidak ingin menderita dan harus selalu ingat bahwa melakukan aborsi itu DOSA dan dilarang oleh semua agama.
Referensi : Mekar
Langganan:
Postingan (Atom)