Minggu, 20 Desember 2009

USIA =UKURAN KEDEWASAAN ?

USIA = KEDEWASAAN ?

Orang bijak bilang, menjadi tua itu pasti tapi menjadi dewasa itu adalah sebuah pilihan. Jika usia tidak dapat dijadikan suatu parameter, lantas kapan seseorang bisa dikategorikan sudah cukup dewasa dan pantas hidup mandiri ya?. Usia dewasa sering dikaitkan dengan kemandirian yang biasanya disertai dengan hak dan kewajibannya. Seseorang yang mandiri belum tentu menunjukan kedewasaan. Karena kedewasaan itu tidak bisa diukur dari usia, status pernikahan maupun kemampuan dalam mencari uang (kemapanan). Seseorang yang dianggap dewasa bisa dilihat dari cara pola pikir mereka yang lebih matang daripada remaja serta dalam mengambil sebuah keputusan, bijak atau tidak. Mereka berpikir untuk jangka panjang bukan jangka pendek.

Dilihat dari sudut pandang psikologi, kedewasaan dilihat dari segi usia dan tepatnya melalui teori enam tahapan perkembangan menurut Robert J. Havighurst, individu bisa dikatakan masuk usia dewasa pada saat berusia 19-29 tahun. Dimana, individu sudah menyelesaikan pendidikan tertinggi kemudian masuk ke dunia kerja dan mulai meniti karier membangun kehidupannya sendiri. Berbeda dengan Rizaldi Parani, sosiolog UI yang mengukur kedewasaan dipengaruhi oleh dua factor yaitu dari sosialisasi yang dilakukan oleh lingkungan sosial dan pengalaman individu yang mempengaruhi pemikiran dan tindakan seseorang. Maksudnya, seorang remja diluar negeri sudah disosialisasikan mengenai kerja part time untuk menambah uang saku bahkan pada usia remaja sudah hidup mandiri dengan pisah dari orang tua, berbeda dengan Indonesia yang rata-rata mulai bekerja pada saat lulus sekolah perguruan tinggi. Hal itu yang justru membuat seseorang mengalami ketergantungan sehingga tidak mandiri. Pengalaman Individu bisa menjadi patokan kedewasaan, karena dari pengalaman tersebut seseorang dapat menentukan tindakannya yang membuat seseorang dianggap dewasa atau tidak.


Jadi, usia tidak bisa menjamin kedewasaan seseorang. Seseorang yang dianggap dewasa berarti sudah bisa bertanggung jawab dalam segala hal, dan tepat mengambil keputusan. Misalnya Seseorang berumur 45 tahun, usia boleh tua tetapi masih menunjukan sikap kekanakan sedangkan seseorang yang beerumur 20 tahun bisa menjadi lebih bijak dalam berbicara dan bertindak. Jangan hanya melihat kdewasaan dari usia saja, dan sebaiknya kita bercemin sebelum menilai seseorang itu dianggap sudah dewasa atau belum. Dengan bercermin pada diri sendiri, setidaknya kita dapat mengetahui porsi mana yang harus ditambahin atau dikurangi sesuai dengan pertambahan umur dan menurut pengalaman individu..

1 komentar:

  1. yupz ..egi setuju sm devie bahwa usia bukan ukuran seseorang menjadi dewasa
    dewasa itu kita bisa menyikapi suatu persoalan atau masalah dengan bijak ..
    hehe ru nemu neh kt2nya

    BalasHapus