Kamis, 24 Desember 2009

INDAHNYA BERBAGI KASIH


ALLAH ADALAH KASIH
(1 YOH 4:7-21)

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab Kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal kedalam dunia, supaya kita hidup olehNya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah yang sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap didalam kita.
Demikian kita ketahui, bahwa kita tetap berada didalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam RohNya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya menjadi juruselamat dunia. Barang siapa mengaku, bahwa Yesus adalah anak Allah, Allah tetap berada didalam dia dan dia didalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada didalam kasih, ia tetap berada didalam Allah dan Allah didalam dia. Dalam hal inilah Kasih Allah sempurna didalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada didalam dunia ini. Didalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna didalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “ Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Diatas ini adalah bacaan injil yang membuat saya teringat kepada Bapa di sorga akan kebesaranNya dan keagunganNya. Itulah sebabnya saya ingin berbagi kasih kepada sesama dengan senyuman dan dengan perbuatan. Walaupun terkadang saya masih suka lupa akan hal ini tetapi saya tetap berusaha untuk menjadi semakin baik setiap tahunnya.
Indahnya berbagi kasih tidak hanya kepada orang terdekat yang kita kenal saja melainkan kepada sesama yang tidak kenal dan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Berbagi kasih di Panti werdha, memang sudah lama ketika saya berkunjung tetapi tetap saja membuat saya tertegun dan tidak bisa melupakan pengalaman tersebut karena betapa luar biasanya Tuhan akan kuasaNya. Oma dan opa dipanti werdha mengingatkan saya akan mbah saya yang tetap mempunyai semangat hidup walaupun dengan keadaan yang sudah tidak memungkinkan. Sedangkan kita yang masih muda terkadang masih suka mengeluh walaupun itu hal yang sepele sekalipun. Apakah kita masih akan terus seperti itu? Cobalah kita renungkan dan bercermin kembali kepada diri kita masing-masing. Dan hiduplah menurut Roh dan janganlah mengikuti kenginan daging.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar