Enkopresis berasal dari bahasa Yunani en- dan kopros, yang berarti “feses”. Enkopresis adalah kurangnya kontrol terhadap keinginan buang air besar pada anak-anak, yang bukan disebabkan oleh penyakit atau kelainan fisik. biasanya hal ini berupa pengeluaran feses yang tidak sesuai secara berulang, biasanya involunter. Enkopresis lebih sering terjadi pada anak laki- laki daripada anak perempuan, sekitar 17% pada usia 3 tahunan dan 1% pada usia 4 tahunan. Enkopresis jarang terjadi pada remaja usia pertengahan kecuali mereka yang mengalami retardasi mental yang parah atau intens. Enkopresis sering kali disebabkan oleh toilet training yang tidak konsisten. Meskipun begitu, sembelit kronis terkadang juga menjadi penyebab terjadinya encopresis. Sembelit kronis yang merentangkan dinding usus besar, menyebabkan berkurangnya kesadaran anak tersebut akan usus besarnya yang penuh, sehingga menghalangi kontrol otot usus besar untuk menahan feses. Penyebab dari enkopresis yaitu karena anak takut atau frustrasi dengan toilet training dan anak mengalami stress dalam kehidupannya, seperti kelahiran saudara baru (adik) yang dapat berkontribusi pada kekacauan karena ia merasa tidak diperhatikan lagi. Enkopresis dibedakan menjadi retentive encopresis dan nonretentive encopresis.
kriteria diagnostik enkopresis menurut DSM-IV-TR :
A. Pengeluaran feses pada tempat yang tidak sesuai yang terjadi berulang (misal pada pakaian atau lantai) baik itu involunter atau disengaja.
B. Minimal terjadi 1x/bulan untuk min.3 bulan.
C. Usia kronologis min.4 tahun (atau sesuai dengan tahap perkembangan).
D. Perilaku ini secara eksklusif tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti laksansia) atau suatu kondisi medis umum, kecuali melalui suatu mekanisme yang melibatkan konstipasi. Diikuti dengan kode: Dengan konstipasi & overflow incontinence. Tanpa konstipasi & overflow incontinence
Tidak ada komentar:
Posting Komentar