Minggu, 06 Juni 2010

SANG RAJA YANG MENYAMAR DENGN BAJU PUTIH

sebuah cerita kuno di India. Pada suatu siang hari, beberapa Ada orang dewasa sedang mengobrol dengan santai dibawah pohon yang rindang. Tiba-tiba terdengar suara burung dengan nada sedih yang sedang berusaha terbang sekuat tenaga. Ketika dilihat, seekor burung kecil terbang rendah sekali, sebentar jatuh dan terbang lagi, tetapi sama sekali tidak berhasil, tampak menderita sekali.

Dibelakang burung kecil itu, ada sekelompok anak sedang mengejarnya dengan riang gembira, sementara para orang dewasa hanya tertawa terbahk-bahak dianggapnya itu mainan yang lucu. Nah, pada saat itulah muncul orangtua yang yang berpakaian baju putih mendekati dan menghalangi anak-anak yang mengejarnya dan berjongkok mengambil burung kecil itu pelan-pelan dengan kedu tangan.

Oh! Sayap burung itu ternyata diikat dengan tali dan diujung tali terikat satu biji batu, pantas burung itu tidak dapat terbang! Orang berbaju putih itu merasa kasihan pada burung itu. “burung itu punya kami, pulangkan kepada kami,”kata anak-anak itu dengan nada kurang sopan. Tapi orang berbaju putih itu berujar,”Aku akan membeli burung ini, berapa harganya?” mendengar uang, anak-anak itu sangat gembira dan menjualnya kepada orang itu. Orang berbaju putih tersebut dengan penuh belas kasih membuka talinya dan melepaskannya, burung itu terbang berputar-putar diatas kepalanya dengan riang seolah ingin mengucapkan terima kasih.

Selanjutnya, orang berbaju putih ini mengelus kepala anak-anak itu. “lihatlah ank-anak, burung kecil itu terbang bebas dan bernyanyi gembira, ini indah sekali bukan? Setiap jiwa pun mempunyai harga dan hak untuk hidup, ini adalah jiwa yang indah didalam langit bumi.” Anak-anak itu hanya menundukkan kepala, dan orang-orang dewasa yang disamping itu juga merasa malu. Orang berbaju putih sekali lagi mengelus kepala setiap anak, lalu pergi. Mereka melihat baying-bayang dibelakangnya, terdapat kelapangan dada yang luar biasa, dengan kelembutannya bertutur.
Tiba-tiba seorang anak berujar, “aku ingat! Beliau adalah sang raja kami.” Saat itu adalah jaman kerajaan dimana rajanya seorang penganut keluhuran budi yang taat, rakyatnya disayang seperti anaknya sendiri, sering memakai berbaju putih, masuk ke perkampungan penduduk untuk memahami keadaan rakyat dan seringmenolong orang susah.

Cerita ini memiliki pesan bahwa setiap makhluk hidup memiliki kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri. Apalagi manusia, entah anak atau saudara, dia tetap memiliki kehendak bebasnya sendiri. Terkadang kita menginginkan yang terbaik buat anak atau saudara sendiri, namun bila mereka lebih memilih jalan lain, biarkan saja mereka menjalani kehidupan. Tugas kita hanyalah mengingatkan, membantunya melihat arah dan menemaninya entah apapun keputusannya. Jangan mengikat seseorang seperti anak-anak memainkan burung dari cerita diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar